SI PERAPIH BIO : Optimasi Pengelolaan Kotoran Sapi Berbasis IoT 

07 Januari 2025

Desa Karanggintung, Jawa Tengah menjadi saksi dimana Tim Si Perapih Bio berhasil membuat proyek yang akan membawa tim ini mendapat pendanaan pada kegiatan Innovilage 2024. Berawal dari kecemasan terhadap dampak dari efek rumah kaca, Tim Si Perapih Bio termotivasi untuk ikut serta dalam mencegah efek yang lebih serius. 

Adithana Dharma Putra (S1 Teknik Informatika), Haposan Felix Marcel Siregar (S1 Teknik Informatika) dan Ervan Hapiz (S1 Teknik Informatika) merasa bahwa pencegahan efek rumah kaca khususnya pada bidang pertenakan di pedesaan, masih kurang. Tim ini bersama Bapak Dimas Fanny Hebrasianto Permadi, S.ST., M.Kom. selaku pembina,  melakukan survei di Desa Karanggintung, di sebuah peternakan bernama Komugi Lestari yang berisi 54 ekor sapi.  

Masalah yang dihadapi peternakan ini adalah proses pengolahan biogas yang belum berjalan dengan efektif. Fakta bahwa sapi di peternakan ini bisa menghasilkan hingga 157 ton kotoran setiap tahun, yang berpotensi mencemari sumber air di sekitar dan menimbulkan bau tidak sedap.  

Pemasangan Panel Surya Si Perapih Bio

Pada tahap awal, Tim Si Perapih Bio merancang sebuah alat yang bisa mengolah limbah kotoran sapi sekaligus memantau setiap prosesnya. Alat ini dirancang untuk bekerja secara otomatis dalam mengelola limbah tersebut. Dengan menggunakan panel surya sebagai sumber energi utama dan teknologi IoT sebagai sistem kontrol, tim ini menciptakan perangkat yang dapat mengalirkan kotoran sapi langsung dari kandang ke reaktor biogas. Selain itu, agar peternak dapat dengan mudah memantau proses pengolahan, perangkat ini dilengkapi dengan berbagai sensor yang informasinya dapat diakses melalui website. 

Cara kerja alat ini, sistem akan menerima perintah dari website yang bisa diakses melalui komputer atau smartphone, yang berisi instruksi untuk menyalakan pompa air. Saat pompa diaktifkan, kotoran akan terdorong oleh air menuju saluran pembuangan. Saluran tersebut kemudian mengalirkan kotoran ke reaktor biogas. Gas metana yang dihasilkan dari kotoran akan disimpan sementara di dalam reaktor ini dan kadar konsentrasinya akan terus dipantau. 

Dengan hadirnya perangkat ini, para peternak dapat lebih mudah dalam mengelola usaha peternakannya. Selain itu, tim Si Perapih Bio berharap alat ini dapat menjadi daya tarik bagi peternak generasi milenial agar ikut berperan serta dalam mengembangkan sektor peternakan di Indonesia, khususnya di wilayah Banyumas, Jawa Tengah. 

Yuk, simak video berikut untuk melihat perjalanan teman – teman dalam mengembangkan proyek ini dengan penuh semangat dan dedikasi!

Secret Link