Berawal dari ide untuk membuat sebuah alat yang bermanfaat bagi para petani, tim Rat Hunter berhasil membuat alat yang berfungsi untuk mengatasi masalah tikus yang dialami oleh para petani. Ide yang inovatif ini membawa tim Rat Hunter menjadi salah satu tim yang mendapatkan pendanaan pada kegiatan Innovilage 2024. 

Tim Rat Hunter diketuai oleh Dio Syahputra dari program studi S1 Teknik Informatika. Dan memiliki 2 anggota, yaitu Aliff Akbar Pelawi dari program studi S1 Teknik Informatika dan Muhammad Khairi Fakhri dari program studi S1 Desain Komunikasi Visual. 

Berlokasi di desa Limpakuwus, pada tahap awal Tim Rat Hunter berdikusi kepada kepala desa dan bertanya langsung kepada warga sekitar terkait masalah yang terjadi di desa mereka. Dari sini Tim Rat Hunter menemukan bahwa hama tikus merupakan masalah utama yang terjadi di desa Limpakuwus. 

Setelah mencari tahu dan melihat langsung dampak dari hama tikus pada lahan pertanian, Tim Rat Hunter yang dibimbing oleh Bapak Hari Widi Utomo, S.Pd., M.Ed, mencari solusi dengan mengembangkan project RatHat. Project ini memiliki tujuan untuk membuat alat yang bisa mengusir serta menangkap tikus yang sering berkeliaran di ladang pertanian.  

Alat yang dikembangkan ini menghasilkan suara dengan frekuensi 40Hz yang terbukti mengganggu tikus untuk menjauh dari ladang pertanian. Untuk mengatasi tikus yang masih berkeliaran atau tikus yang berpindah tempat, tim Rat Hunter juga membuat alat dari ember dengan jebakan satu arah, untuk menjebak tikus. Ditambah dengan terintegrasinya modul kamera, modem internet serta aplikasi android juga membuat kegiatan pemantauan dari setiap perangkat jadi semakin mudah. 

Semua perangkat menggunakan energi yang berasal dari panel surya, sehingga sumber energinya lebih praktis dan tidak membutuhkan sambungan listrik dari jaringan di sekitarnya. Pemanfaatan panel surya juga menjadikan perangkat ini lebih ramah lingkungan serta mendukung penggunaan sumber energi terbarukan. 

Sebagai tahap terakhir dari project ini, tim Rat Hunter mengadakan sebuah workshop untuk memperkenalkan perangkat kepada para petani. Dalam workshop ini para petani diajarkan bagaimana cara untuk menggunakan alat untuk membasmi hama tikus di ladang pertaniannya. 

Dengan adanya alat pengusir dan penangkap tikus ini, diharapkan petani bisa mendapatkan hasil panen yang lebih maksimal. Dan bisa menjadi salah satu langkah untuk memperkenalkan teknologi kepada masyarakat luas.