Mengenal Sniffing: Teknik Penyadapan Data yang Mengancam Pengguna Internet

15 October 2025

Di era digital, ancaman terhadap keamanan data semakin beragam. Salah satunya adalah sniffing, teknik penyadapan data di jaringan komputer yang perlu kita waspadai.

Secara sederhana, sniffing adalah aktivitas “menguping” lalu lintas data dalam jaringan komputer. Pelaku sniffing menggunakan alat atau software khusus untuk menangkap paket-paket data yang mengalir di jaringan dengan tujuan mencuri informasi penting secara diam-diam. Informasi yang diincar biasanya berupa kata sandi, nomor kartu kredit, atau data sensitif sejenisnya. Sniffing termasuk kejahatan siber karena melanggar privasi dan mencuri data tanpa izin pemiliknya.

Untuk memahami cara kerjanya, bayangkan data yang kamu kirim di internet seperti kartu pos. Orang jahat bisa saja menyelinap di tengah rute pengiriman surat dan diam-diam membaca isinya – itulah gambaran sniffing. Singkatnya, sniffer menangkap paket-paket data yang lewat dalam jaringan dan membaca isinya. Jika data tidak terenkripsi, informasi seperti pesan atau kata sandi dapat dengan mudah dicuri oleh pelaku.

Jenis-Jenis Sniffing

Secara umum terdapat dua jenis sniffing: sniffing pasif dan sniffing aktif. Keduanya sama-sama berbahaya, walau caranya berbeda.

  • Sniffing Pasif: Pelaku diam-diam memantau lalu lintas data di jaringan tanpa mengubah apa pun. Biasanya terjadi di jaringan yang kurang aman atau terbuka (misalnya Wi-Fi publik tanpa password). Karena tidak mengganggu alur data, korban biasanya tidak menyadari bahwa data mereka sedang disadap.
  • Sniffing Aktif: Pelaku melakukan langkah agresif agar bisa mengakses data yang seharusnya tidak ia lihat. Misalnya, pelaku membuat hotspot Wi-Fi palsu atau menipu korban agar terhubung melalui perangkatnya, sehingga data korban tersadap. Metode ini lebih rumit dan berisiko terdeteksi karena pelaku mengubah alur normal jaringan.

Risiko dan Bahaya Sniffing

Sniffing merupakan ancaman serius dalam keamanan siber. Jika menjadi korban sniffing, berbagai risiko dan kerugian dapat terjadi, antara lain:

  • Bagi individu: Data pribadi maupun keuangan (seperti kata sandi, PIN, nomor kartu kredit, atau isi pesan pribadi) bisa dicuri. Pelaku dapat menyalahgunakan data tersebut untuk membobol akun, mencuri uang, atau melakukan penipuan lain yang merugikan korban.
  • Bagi organisasi: Perusahaan pun bisa menjadi target. Kebocoran data rahasia perusahaan melalui sniffing dapat menimbulkan kerugian finansial, hilangnya kepercayaan pelanggan, dan merusak reputasi perusahaan.

Mengingat bahaya sniffing, penting bagi kita untuk memahami cara kerja teknik ini dan tahu bagaimana melindungi data saat online. Pengetahuan ini membuatmu lebih waspada dan mampu menerapkan langkah pencegahan yang tepat.

Bagi kamu yang tertarik di bidang IT, pengetahuan tentang sniffing dan keamanan jaringan adalah bekal berharga. Pemahaman ini menjadi modal penting jika kamu ingin berkarier di bidang keamanan siber. Jika kamu tertarik mendalami dunia jaringan dan keamanan data, kamu bisa bergabung di S1 Teknik Informatika Telkom University Purwokerto untuk belajar lebih dalam.

Secret Link