
Halo sobat Informatics! Di era sekarang, banyak alat kecerdasan buatan (AI) yang telah beredar di masyarakat. Perkembangan fitur dalam AI dan berbagai kemampuannya membuat kehidupan masyarakat semakin terintegrasi dengan teknologi ini. Contohnya adalah ChatGPT, MetaAI, dan Blackbox, yang telah banyak digunakan di Indonesia. Semua AI yang disebutkan sebelumnya dikembangkan oleh negara-negara Barat. Namun, baru-baru ini, sebuah perusahaan asal China, Hangzhou DeepSeek Artificial Intelligence Basic Technology Research Co., Ltd, meluncurkan model AI baru bernama Deepseek.
Baca juga : Alan Turing: Bapak Kecerdasan Buatan dan Pionir Pemrograman Komputer
Deepseek dianggap sebagai model AI yang mampu bersaing dengan MetaAI dan ChatGPT. Munculnya Deepseek V3 menarik perhatian banyak orang yang penasaran tentang potensi keunggulan yang dimilikinya. Dengan berbagai fitur inovatif dan performa yang menjanjikan, Deepseek V3 berpotensi menjadi pilihan utama bagi pengguna yang mencari solusi AI yang efisien dan efektif. Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi AI, kehadiran model ini dapat memberikan alternatif baru bagi masyarakat dalam memanfaatkan kecerdasan buatan dalam kehidupan sehari-hari.
Apa Itu Deeepseek AI?
Deepseek AI adalah model AI yang dikembangkan oleh perusahaan Hangzhou DeepSeek Artificial Intelligence Basic Technology Research Co., Ltd asal cina yang dirancang untuk bisa memproses serta memberikan respons berbagai permasalahan dalam bahasa manusia. Tujuan pengembangannya adalah untuk menyaingi dominasi AI dari Barat seperti ChatGPT dan Gemini. DeepSeek diperkenalkan secara resmi pada Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) 2025, dengan mengumumkan model AI terbarunya, DeepSeek-R1. DeepSeek AI memiliki beberapa fitur utama, termasuk kemampuan pembuatan konten otomatis, analisis prediktif, integrasi dengan sistem lain, pemahaman bahasa alami (NLP), dan kustomisasi model AI. DeepSeek juga menawarkan fungsi analisis data dalam jumlah besar (big data) serta memberikan prediksi atau rekomendasi berdasarkan pola yang ditemukan1. Salah satu keunggulan utama DeepSeek adalah biaya pelatihannya yang lebih murah dibandingkan dengan ChatGPT. Selain itu, DeepSeek R1 bersifat open-source, sehingga perusahaan lain dapat menguji dan mengembangkannya lebih lanjut.
Kelebihan Deepseek AI Dibandingkan Pesaing
Ungkapan bahwa Deepseek AI merupakan model AI yang lebih baik dibandingkan dengan chatGPT tentu bukan hanya isapan jempol semata. Model AI ini memiliki beragam keunggulan dibandingkan dengan pesaingnya, keunggulan itu diantaranya :
1. Memiliki Biaya Pengembangan yang Lebih Sedikit
DeepSeek AI mengklaim biaya pengembangannya hanya sekitar 6 juta USD, jauh lebih rendah dibandingkan OpenAI yang menghabiskan 63 juta USD untuk mengembangkan model AI mereka. Selisih biaya yang signifikan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pembatasan impor chip canggih dari Amerika Serikat memaksa DeepSeek untuk menggunakan Nvidia H800 dengan performa lebih rendah, alih-alih chip kelas atas seperti Nvidia H100. DeepSeek juga hanya menggunakan 2.048 chip Nvidia H800, jumlah yang jauh lebih sedikit dibandingkan AI dari negara Barat. Selain itu, DeepSeek memanfaatkan teknik distillation, teknologi yang sudah ada, dan kode sumber terbuka (open source) untuk menekan biaya. Arsitektur internal yang efisien juga berkontribusi dalam mengurangi pengeluaran komputasional. Meskipun klaim biaya pengembangan DeepSeek yang rendah menuai perdebatan, kemunculannya telah membuat investor mempertanyakan efektivitas pengeluaran dan kepemimpinan perusahaan-perusahaan AS di bidang AI.
2. Memiliki Kemampuan Analisis yang Lebih Baik
DeepSeek AI unggul dalam analisis masalah berkat Large Language Model (LLM) yang dimilikinya dan kemampuannya untuk mensimulasikan proses berpikir manusia. Ia menggunakan modeal AI dengan 671 miliar parameter, memungkinkannya menangani tugas-tugas kompleks dengan kecepatan dan presisi yang mengesankan. Kemampuan pemrosesan data yang ekstensif ini memungkinkan DeepSeek melakukan komputasi matematika tingkat lanjut, coding, dan analisis data. Arsitekturnya, yang menggunakan Mixture-of-Experts (MoE), hanya mengaktifkan parameter yang relevan dengan tugas tertentu, mengoptimalkan konsumsi sumber daya dan efisiensi pemrosesan. Model penalaran DeepSeek yang canggih meniru pemikiran manusia untuk secara efektif mengatasi tantangan.
3. Bersifat Open Source
ChatGPT, sebuah model AI yang populer di kalangan masyarakat, memiliki sifat closed-source, sehingga infrastruktur pembangunannya tidak dapat diakses secara bebas. Sifat ini membatasi fleksibilitas dan opsi pengaturan bagi pengguna, yang berpotensi menghambat pengembangan program yang membutuhkan penyesuaian lebih lanjut.
Sebagai alternatif, DeepSeek hadir sebagai model AI open-source yang memberikan keleluasaan bagi pengembang untuk mengintegrasikan dan menyesuaikan kode sumbernya dengan proyek mereka. Sifat open-source DeepSeek mendorong demokratisasi AI, memungkinkan perusahaan kecil, start-up, dan pengembang individu untuk membangun aplikasi dengan teknologi AI canggih. Hal ini juga mendorong kolaborasi dan mempercepat inovasi, meskipun tantangan seperti risiko keamanan siber dan potensi masalah privasi tetap perlu dipertimbangkan. Keberhasilan DeepSeek memperkuat argumen untuk model AI open-source dan menunjukkan bahwa mereka dapat mencapai kinerja mutakhir, menantang anggapan bahwa hanya model closed-source yang dapat memimpin inovasi.
4. Biaya Langganan yang Lebih Rendah
Keunggulan lain DeepSeek AI adalah biaya berlangganan yang jauh lebih rendah dibandingkan ChatGPT. Untuk mengakses ChatGPT Plus atau GPT-4, pengguna harus membayar sekitar 20 USD per bulan (sekitar Rp 328.700 dengan kurs Rp 16.435/USD), sementara DeepSeek menawarkan harga berlangganan sekitar 0,5 USD atau sekitar Rp 8.138 per bulan. Biaya operasional DeepSeek-R1 juga diklaim lebih efisien, dengan pengeluaran sekitar 27,4 kali lebih rendah per token dibandingkan model 01 dari OpenAI.
Selain biaya berlangganan yang lebih rendah, DeepSeek juga menawarkan model open-source (DeepSeek-R1), yang memungkinkan pengembang untuk menggunakan, memodifikasi, dan mendistribusikan kode secara bebas. Hal ini menciptakan peluang untuk integrasi yang lebih luas ke dalam berbagai sistem dan aplikasi tanpa biaya lisensi.
Kesimpulan Perbadingan Deepseek AI
DeepSeek AI muncul sebagai alternatif yang menjanjikan dan berpotensi menggantikan ChatGPT, Gemini, dan model AI lainnya. Biaya pengembangan yang lebih rendah menjadikan DeepSeek sebagai pesaing baru di industri AI. Keunggulan DeepSeek dalam analisis data juga menjadi nilai tambah, terutama dalam menyelesaikan masalah yang melibatkan perhitungan atau pemrograman. Kehadirannya menantang dominasi model AI buatan negara Barat, karena DeepSeek merupakan salah satu AI non-Barat yang mampu bersaing dengan AI yang sudah ada.
DeepSeek menawarkan beberapa fitur dan kelebihan lain, seperti efisiensi biaya yang menarik bagi pengguna yang ingin mencoba AI tanpa mengeluarkan banyak uang. Biaya operasionalnya juga diklaim lebih efisien. Selain itu, DeepSeek unggul dalam tantangan pengkodean kompleks, bahkan terkadang mengungguli GPT-4. Ketersediaan model open-source memungkinkan pengembang untuk lebih leluasa dalam mengembangkan dan mendistribusikan kode. DeepSeek juga memiliki kemampuan penalaran logis yang baik.
Namun, DeepSeek juga memiliki beberapa kekurangan dan keterbatasan. Terdapat masalah keamanan yang serius, di mana informasi pribadi pengguna pernah terungkap. Selain itu, DeepSeek sensitif terhadap topik politik dan kurang memiliki perlindungan yang kuat, sehingga rentan terhadap penyalahgunaan. Model ini juga saat ini hanya berfokus pada tugas berbasis teks, dan informasi publik tentang DeepSeek masih terbatas. Meskipun menjanjikan dan memiliki keunggulan tertentu, DeepSeek memiliki kelemahan yang perlu dipertimbangkan sebelum menjadikannya sebagai pengganti utama untuk model AI lain.
Sumber :
- Codepolitan : Apa Itu DeepSeek? AI Buatan China yang Siap Gantiin ChatGPT!
- ThinkChina : All about DeepSeek: its advantages, disadvantages and impact on the China-US tech war
- Medcom : Biaya Langganan DeepSeek dan ChatGPT, Mana yang Paling Murah?
- Kalm.works : What is Deepseek? Differences from ChatGPT and Use Cases