
Pengertian Cloud Computing dan Edge Computing
Hallo Sobat Informatics! Saat ini, internet sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Komputasi data tidak lagi hanya dilakukan oleh satu perangkat saja, tetapi bisa melibatkan banyak perangkat melalui teknologi cloud computing. Dengan cloud computing, data dan aplikasi dapat diakses dari berbagai perangkat kapan saja dan dari mana saja melalui koneksi internet. Selain itu, terdapat juga teknologi edge computing yang menggabungkan pengolahan data di perangkat lokal (dekat dengan sumber data) dan di server cloud.
Cloud computing adalah teknologi yang memungkinkan pengolahan dan penyimpanan data dilakukan secara terpusat di pusat data yang dapat diakses melalui internet. Dengan cloud computing, sumber daya komputasi seperti server dan aplikasi disediakan secara fleksibel dan dapat diakses kapan saja dari berbagai lokasi. Teknologi ini cocok untuk kebutuhan penyimpanan data besar dan komputasi kompleks dengan skalabilitas tinggi serta pengelolaan yang efisien.
Sedangkan edge computing adalah teknologi yang memproses data di dekat lokasi sumber data, yaitu di “tepi” atau ujung jaringan, seperti pada perangkat IoT, server lokal, atau gateway. Dengan cara ini, proses pengolahan data terjadi secara lokal dan real-time, mengurangi kebutuhan pengiriman data ke pusat data atau cloud. Pendekatan ini membantu mengurangi latensi, meningkatkan kecepatan respons sistem, serta mengurangi beban dan biaya pada jaringan. Edge computing sangat bermanfaat untuk aplikasi yang memerlukan reaksi cepat, seperti otomasi industri dan sistem keamanan.
Cara Kerja Cloud Computing vs Edge Computing
Berikut adalah langkah-langkah cara kerja cloud computing dan edge computing yang menggambarkan perbedaan utama antara kedua teknologi ini:
Cara kerja cloud computing :
- Pengguna melakukan permintaan layanan atau data melalui perangkat seperti komputer atau smartphone.
- Permintaan tersebut dikirimkan melalui jaringan internet ke server cloud yang terletak di pusat data yang jauh.
- Server cloud memproses permintaan dengan menggunakan sumber daya komputasi yang besar, seperti server virtual, penyimpanan, dan aplikasi.
- Setelah proses selesai, hasil atau data yang diminta dikirim kembali ke perangkat pengguna melalui internet.
- Proses ini memungkinkan akses data dan aplikasi dari mana saja dengan skala besar dan pengelolaan data terpusat.
Cara kerja edge computing :
- Data atau permintaan berasal dari perangkat atau sensor yang berada di lokasi fisik dekat dengan pengguna atau sumber data.
- Sebagian proses pengolahan data dilakukan langsung di perangkat edge atau server lokal yang berada di dekat sumber data.
- Data yang telah diproses secara lokal dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan dengan latensi rendah.
- Jika diperlukan, data tertentu atau hasil komputasi dikirimkan ke cloud untuk penyimpanan jangka panjang atau analisis lebih dalam.
- Dengan cara ini, edge computing mengurangi ketergantungan pada koneksi internet dan mempercepat respons aplikasi.
Keunggulan dan Kelemahan Cloud Computing dan Edge Computing
| Aspek | Edge Computing | Cloud Computing |
|---|---|---|
| Keunggulan | Memiliki kapasitas penyimpanan besar dan skalabilitas tinggi. | Memproses data secara lokal untuk pengolahan real-time yang lebih cepat. |
| Memudahkan akses data dan aplikasi dari mana saja selama terhubung internet. | Mengurangi latensi dan beban pada jaringan karena tidak bergantung penuh ke cloud. | |
| Biaya pemeliharaan perangkat keras lebih rendah karena dikelola penyedia jasa. | Cocok untuk aplikasi yang butuh respons cepat seperti IoT dan otomasi. | |
| Kelemahan | Bergantung pada koneksi internet yang stabil; tanpa internet, akses terganggu. | Kapasitas dan kemampuan komputasi terbatas dibanding cloud. |
| Risiko keamanan data karena data disimpan di pihak ketiga yang dikelola vendor. | Perlu infrastruktur lokal yang memadai yang dapat menimbulkan biaya tambahan. | |
| Kontrol pengguna terbatas terhadap infrastruktur dan manajemen data. | Kompleksitas manajemen lebih tinggi karena tersebar di banyak titik edge. |
Kapan Memilih Cloud Computing atau Edge Computing
Pemilihan antara cloud computing dan edge computing sangat tergantung pada kebutuhan spesifik aplikasi atau sistem yang digunakan. Cloud computing ideal untuk aplikasi yang membutuhkan kapasitas penyimpanan besar, analisis data kompleks, dan akses data yang fleksibel dari berbagai lokasi. Sistem ini cocok untuk situasi di mana latensi atau waktu respons bukan faktor utama, seperti penyimpanan data jangka panjang dan kolaborasi jarak jauh.
Sebaliknya, edge computing lebih tepat digunakan ketika aplikasi membutuhkan respon cepat dan latensi rendah, misalnya dalam pengolahan data real-time pada perangkat IoT atau sistem otomatisasi industri. Dengan edge computing, proses dilakukan dekat dengan sumber data, sehingga mengurangi ketergantungan pada koneksi internet dan meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan yang kritis.
Dalam banyak kasus, solusi optimal datang dari kombinasi keduanya, di mana edge computing menangani data yang membutuhkan respons cepat di lokasi, dan cloud computing mengelola penyimpanan serta analisis data berskala besar. Model hybrid seperti fog computing pun semakin populer untuk mengelola pemrosesan data secara bertingkat dari ujung sampai pusat data.
Kesimpulan
Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa cloud computing dan edge computing merupakan dua teknologi komputasi yang saling melengkapi dengan karakteristik dan kegunaan yang berbeda. Cloud computing sangat cocok untuk pengolahan data dalam skala besar dengan kebutuhan skalabilitas tinggi dan akses yang fleksibel dari berbagai lokasi, meskipun bergantung pada koneksi internet dan memiliki potensi risiko keamanan terkait data yang disimpan di pusat data eksternal. Di sisi lain, edge computing memberikan solusi yang efektif untuk kebutuhan pemrosesan data yang cepat dan real-time dengan memproses data dekat dengan sumbernya, yang mengurangi latensi dan beban jaringan, namun memiliki keterbatasan kapasitas dan membutuhkan infrastruktur lokal yang memadai. Pemilihan antara cloud atau edge computing sangat bergantung pada kebutuhan spesifik aplikasi, seperti kecepatan respon, skala data, dan kondisi jaringan. Dalam banyak kasus, kombinasi keduanya—disebut model hybrid—adalah solusi terbaik yang menggabungkan keunggulan cloud untuk penyimpanan dan analisis data besar dengan keunggulan edge untuk respons cepat dan pengolahan lokal. Pendekatan ini memberikan fleksibilitas dan efisiensi untuk memenuhi tuntutan aplikasi modern yang beragam dan dinamis. Dengan memahami karakteristik masing-masing teknologi, para pengambil keputusan dapat menentukan strategi terbaik sesuai kebutuhan operasional mereka.
Sumber :