Akhir – akhir ini, Kita sering mendengar kata Artificial Intelligence atau AI. Kadang muncul di berita tentang mobil tanpa sopir, kadang lewat chatbot yang bisa menjawab pertanyaan, atau sekadar rekomendasi film di Netflix. terdengar canggih sesuatu yang disebut AI in bahkan terasa mistis. Padahal, kalau dipahami pelan-pelan, konsepnya cukup sederhana.
Mari kita mulai dari hal paling dasar.
A. Berkenalan dengan “Algoritma”
Sebelum bicara AI, kita perlu kenal dulu yang namanya algoritma. Jangan langsung takut dengan istilah ini. Algoritma itu pada dasarnya hanya sekumpulan aturan untuk menyelesaikan masalah atau mengubah input jadi output.
Contohnya: kamu ingin membuat teh manis. Resepnya jelas:
- Rebus air.
- Masukkan teh celup.
- Tambahkan gula.
- Aduk sebentar, lalu sajikan.
Itu sudah disebut algoritma. Ada input (air + teh + gula), ada aturan (rebus, celup, aduk), lalu ada output (segelas teh manis).
Dalam komputer, programmer menuliskan algoritma dalam bahasa pemrograman. Bisa Python, Java, atau R. Bahasanya berbeda, tapi logikanya sama: input → aturan → output.
B. Mulai mengenal “AI”
Kalau algoritma hanya sekadar mengikuti aturan, AI menambahkan kemampuan baru: belajar dari pengalaman.
Bayangkan kamu punya asisten rumah tangga. Awalnya dia bikin teh persis seperti resep yang kamu berikan. Tapi lama-lama dia mengamati kebiasaanmu. Misalnya, setiap pagi kamu minta teh lebih manis, sementara malam kamu lebih suka teh hangat tanpa gula. Dari pola itu, dia mulai menyesuaikan sendiri tanpa perlu diberi instruksi ulang.
Itulah prinsip AI. Ia tidak cuma mengikuti aturan kaku, tapi bisa mengamati, belajar, lalu mengambil keputusan berdasarkan data.
C. AI, Machine Learning, dan Deep Learning. Apa bedanya ?
Dalam pembahasan mengenai AI, Sering kali ketiga istilah ini (AI, ML, dan DL) dipakai bergantian. Padahal mereka punya lingkup berbeda.
- Artificial Intelligence (AI) adalah payung besar: semua sistem yang bisa berpikir, menyesuaikan, dan bertindak cerdas.
- Machine Learning (ML) adalah cabang AI yang membuat sistem jadi lebih pintar dengan banyak data. Semakin sering “latihan”, semakin tepat hasilnya.
- Deep Learning (DL) adalah cabang dari ML yang menggunakan jaringan saraf tiruan, mirip otak manusia, untuk belajar dari data dalam jumlah sangat besar.

Jika masih cukup bingung dengan penjelasan diatas, jangan khawatir. kita akan membahas ini dengan analogi asisten yang membuat teh pada pembahasan sebelumnya.
Case 1: jika AI tanpa Machine Learning
Mialkan kamu menulis resep jelas: rebus air, masukkan teh, tambahkan dua sendok gula. Asistenmu hanya mengikuti aturan itu. Kalau kamu tiba-tiba ingin teh madu, kamu harus bikin resep baru. Ini seperti rule-based AI: berguna, tapi kaku dan terbatas.
Case 2: AI dengan Machine Learning
Sekarang asistenmu mulai belajar dari kebiasaan. Ia mengingat, pagi hari kamu biasanya minta teh manis, sedangkan malam lebih suka teh tawar. Lama-lama, tanpa perlu disuruh, ia menyiapkan teh sesuai pola tersebut. Ini adalah machine learning: sistem belajar dari data (dalam hal ini, kebiasaanmu) lalu membuat prediksi.
Case 3: AI dengan Deep Learning
Asistenmu kini bukan hanya belajar darimu, tapi juga dari ribuan orang lain dengan selera berbeda. Ia mengamati pola: orang Jawa suka teh manis, orang Jepang lebih suka teh tanpa gula, orang Inggris sering menambahkan susu. Dengan begitu, ia bisa menebak selera seseorang bahkan tanpa diberi tahu. Bahkan ia bisa menciptakan variasi baru, misalnya menambahkan jahe karena ia melihat banyak orang menikmatinya di musim hujan.
Inilah yang disebut deep learning: belajar dari data raksasa, menemukan pola sendiri, bahkan menghasilkan inovasi baru.
Pembahasan kita diatas dapat diringkas dengan beberapa poin berikut :
- Algoritma adalah resep.
- AI adalah asisten yang bisa menyesuaikan.
- ML adalah asisten yang belajar dari kebiasaanmu.
- DL adalah asisten super pintar yang belajar dari semua orang dan bisa berinovasi.
Dengan analogi secangkir teh, kita bisa memahami bahwa AI bukanlah sesuatu yang jauh dari kehidupan kita. Justru, ia bekerja persis seperti hal-hal sederhana yang kita lakukan setiap hari.