Bahasa Pemrograman adalah sebuah alat atau instruksi yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan komputer. Melalui bahasa ini, seorang programmer dapat memberikan perintah kepada mesin agar menjalankan tugas tertentu, seperti membuat aplikasi, program, atau sistem yang kompleks. Kenapa diperlukan bahasa pemrograman, karena komputer hanya memahami kode biner (0 dan 1), sehingga bahasa pemrograman diciptakan untuk mempermudah manusia dalam memberikan instruksi kepada mesin tersebut. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap bahasa pemrograman bagi pemula. Yuk simak artikelnya!!
Sejarah Singkat Bahasa Pemrograman
Sejarah awal mula adanya bahasa pemrograman, dimulai dengan ditemukannnya komputer pertama oleh Charles Babbage pada tahun 1822 yang diberi nama Difference Engine. Difference Engine terus dikembangkan oleh anak dari Charles Babbage, yaitu Henry Prevost hingga menciptakan mesin baru yang bernama mesin Prevost. Algoritma yang terdapat pada mesin ini kemudian, Henry sebarkan ke berbagai institusi di dunia.
Setelah algoritma pada mesin Prevost disebarluaskan, perkembangan logika dari mesin tersebut terus berlanjut. Pada tahun 1945, seorang ilmuwan Jerman bernama Konrad Zuse menciptakan bahasa pemrograman tingkat tinggi pertama di dunia yang dikenal dengan nama Plankalkul. Kemudian, pada tahun 1950, Alick Glennie dari Universitas Manchester berhasil mengembangkan Autocode, sebuah bahasa pemrograman yang memanfaatkan kompiler untuk mengubah kode sumbernya menjadi bahasa mesin.
Perkembangan bahasa pemrograman semakin pesat dengan keterlibatan perusahaan IBM yang berkontribusi dalam pengembangan bahasa FORTRAN pada tahun 1957. Bahasa pemrograman mulai mendapatkan kemajuan yang berarti ketika Dennis Ritchie dan Brian Kernighan menciptakan bahasa C pada awal tahun 1970. Seiring berjalannya waktu, bahasa C menjadi fondasi bagi banyak bahasa pemrograman baru lainnya, termasuk Python, C++, dan Java.
Kategori Bahasa Pemrograman
Berdasarkan tingkat kedekatannya dengan perangkat keras serta kompleksitas penggunaannya, bahasa pemrograman dapat dibagi menjadi tiga kategori utama, yaitu :
1. Low Level Language
Low Level Language atau bahasa tingkat rendah adalah bahasa pemrograman yang menggunakan instruksi bahasa mesin. Dengan menggunakan bahasa pemrograman tingkat ini seorang programmer bisa berinteraksi secara langsung dengan perangkat keras. Kelebihan yang ditawarkan dari bahasa tingkat rendah adalah kinerjanya yang lebih cepat dan efisien apabila dibandingkan dengan bahasa dengan tingkat yang lebih tinggi.
Bahasa pemrograman tingkat rendah dapat memberikan kinerja yang lebih cepat dan efisien karena setiap instruksi dieksekusi langsung oleh CPU atau perangkat keras. Hal ini berbeda dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi, yang biasanya memerlukan mesin virtual untuk menjalankan instruksinya.
Tantangan ketika menggunakan bahasa pemrograman tingkat rendah yaitu diperlukannya pemahaman yang lebih tinggi mengenai arsitektur komputer. Selain itu kode yang ditulis dengan bahasa pemrograman tingkat rendah cenderung lebih rumit dan lebih rentan terhadap kesalahan manusia.
Contoh bahasa pemrograman tingkat rendah adalah Assembly dan C.
2. Medium Level Language
Bahasa pemrograman tingkat menengah adalah bahasa yang menawarkan keseimbangan antara kinerja tinggi dan keamanan yang baik. Bahasa ini merupakan kombinasi dari bahasa pemrograman tingkat rendah dan tingkat tinggi. Pengembangan bahasa pemrograman tingkat menengah bertujuan untuk menyediakan solusi dengan kinerja optimal tanpa mengorbankan aspek keamanan dan keterbacaan kode.
Contoh bahasa pemrograman tingkat menengah adalah Rust, Go dan Ruby.
3. High Level Language
Berbeda dengan bahasa tingkat rendah, bahasa pemrograman tingkat tinggi atau high-level language dirancang untuk lebih mudah dipahami oleh manusia, meskipun lebih sulit dimengerti oleh mesin. Bahasa tingkat tinggi biasanya memiliki sintaks yang lebih mudah dibaca oleh manusia dibandingkan dengan bahasa tingkat rendah.
Bahasa pemrograman tingkat tinggi menawarkan berbagai fitur yang memudahkan pengembang untuk fokus pada algoritma dan logika aplikasi dengan cara yang lebih intuitif. Namun, salah satu kelemahan dari bahasa pemrograman tingkat tinggi adalah waktu eksekusi kode yang lebih lama, karena memerlukan mesin virtual untuk menjalankan kode tersebut. Mesin virtual berfungsi untuk menerjemahkan sintaks yang telah ditulis ke dalam bahasa mesin, sehingga perangkat dapat menjalankan instruksi dengan tepat.
Contoh bahasa pemrograman tingkat tinggi adalah Python, Javascript dan Ruby.
Bahasa pemrograman dirancang agar manusia dapat memberikan perintah kepada mesin dengan lebih mudah, menggunakan algoritma dan logika. Selain itu, kemampuan untuk memilih bahasa pemrograman yang tepat juga sangat penting bagi seorang pengembang, karena tidak semua bahasa pemrograman yang tersedia dapat berfungsi secara efisien untuk setiap jenis pekerjaan.
Bagaimana Memilih Bahasa Pemrograman yang tepat bagi pemula?
Yuk cari tahu disini Panduan Memilih Bahasa Pemrograman Terbaik untuk Pemula
Baca juga: Jenis-Jenis Bahasa Pemrograman Back End Developer yang Umum Digunakan
Referensi:
https://binus.ac.id/malang/2023/06/jenis-jenis-bahasa-pemrograman-dan-penjelasannya/,
https://www.dicoding.com/blog/sejarah-bahasa-pemrograman/, https://docif.telkomuniversity.ac.id/sejarah-bahasa-pemrograman-dibuat/
https://codepolitan.com/blog/3-bahasa-pemrograman-tingkah-rendah-sedang-hingga-level-tinggi/, https://medium.com/@LoopPerfect/why-are-low-level-languages-fast-and-high-level-languages-slow-9034c7e74da8, https://greatnusa.com/article/bahasa-pemrograman-tingkat-tinggi,